Stres: Musuh Atau Pembantu?

Daftar Isi:

Video: Stres: Musuh Atau Pembantu?

Video: Stres: Musuh Atau Pembantu?
Video: Tanyalah Ustazah - Stres: Rakan atau Musuh (Dr. Robiah K. Hamzah) 2024, Mungkin
Stres: Musuh Atau Pembantu?
Stres: Musuh Atau Pembantu?
Anonim

Pertama, jawab pertanyaannya.

Bagaimana menurut Anda: apakah Anda perlu mengatasi stres?

Saya ingin tahu apakah pendapat Anda akan berubah setelah membacanya.

100 tahun yang lalu, Hans Selye merumuskan konsep stres, itupun para ilmuwan membaginya menjadi 2 jenis: bermanfaat dan merusak. Stres dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori, tergantung pada reaksi seseorang terhadap sumbernya. Misalnya, kehilangan orang yang dicintai atau ancaman terhadap kesehatan adalah kesusahan (destruktif), memenangkan lotre adalah eustress (alias berguna, positif). Tampaknya sederhana dan dapat dimengerti.

Faktanya, semuanya lebih rumit.

Bagaimanapun, peristiwa yang sama mempengaruhi orang yang berbeda dengan cara yang berbeda. Seperti halnya isolasi diri: bagi sebagian orang, ini adalah peluang baru, bagi yang lain - batasan. Dan jenis stres yang akan Anda alami tergantung pada banyak input: stabilitas mental, suasana hati, kondisi fisik, pengalaman sebelumnya, dan sebagainya.

Dan bahkan lebih keras.

Stres adalah respon tubuh terhadap perubahan. Setiap perubahan, eksternal atau internal, dianggap oleh otak sebagai potensi bahaya. Untuk melawannya, kortisol, adrenalin dan oksitosin diproduksi. Semakin tinggi tingkat hormon, semakin besar stres. Dan, secara teori, semakin kuat stres, semakin merugikan kesehatan.

Jadi, tapi tidak cukup.

Pindah ke bagian yang menyenangkan.

Menurut penelitian dari Universitas Harvard, stres berat membahayakan kesehatan seseorang hanya jika ia menganggap stres berbahaya

Bayangkan sesuatu yang mengganggu Anda.

Tubuh bereaksi terhadap ini - detak jantung dan pernapasan meningkat, sirkulasi darah meningkat, pendengaran menajam, perubahan penglihatan - semua ini disebut reaksi stres. Biasanya, keadaan ini dialami sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, yang ingin Anda singkirkan sesegera mungkin.

Terdengar akrab, ya?

Tapi bagaimana jika Anda melihatnya dari sisi lain?

Dan pertimbangkan perubahan fisiologis sebagai cara tubuh Anda bersiap menghadapi bahaya yang akan datang:

* pupil membesar dan Anda menjadi lebih waspada

* Napas cepat dan dangkal memenuhi darah dengan oksigen

* Detak jantung yang intens memasok otot dengan darah, yang akan membantu berlari atau menyerang, jika ada bahaya

* Pikiran dipercepat untuk memudahkan menilai ancaman dan mengambil keputusan.

Dengan demikian, tubuh dipenuhi dengan energi dan perubahan inilah yang membantu mengatasi bahaya yang akan datang dan beradaptasi dengan kondisi baru.

Nah, penelitian menunjukkan bahwa jika Anda merasakan stres dengan cara ini, itu berubah menjadi penolong Anda. Keajaiban terjadi: alih-alih kegembiraan yang intens dan serangan panik, Anda menjadi lebih fokus, tenang, dan percaya diri. Ya, jantung berdetak lebih cepat, tetapi pembuluh darah tetap rileks seperti dalam keadaan tenang. Ketika komponen kecemasan hilang, sensasi tubuh menjadi mirip dengan pengalaman kegembiraan, atau keberanian.

Ternyata sikap Anda terhadap stres tidak hanya memengaruhi keadaan emosional Anda, tetapi juga manifestasi tubuh.

Jadi, lain kali Anda merasa tangan Anda berkeringat, dan jantung Anda melompat keluar dari dada Anda, ingatlah bahwa ini adalah bagaimana tubuh dibawa ke kesiapan "pertempuran" penuh. Ini berarti bahwa peluang Anda untuk mengatasi situasi sulit meningkat secara signifikan.

Direkomendasikan: