Kediktatoran Toleransi

Video: Kediktatoran Toleransi

Video: Kediktatoran Toleransi
Video: Inikah TOLERANSI⁉️ Kisah Nabi Muhammad & Dokter NON-MUSLIM - Ustadz Adi Hidayat LC MA 2024, April
Kediktatoran Toleransi
Kediktatoran Toleransi
Anonim

Pertama, Anda belajar mencintai diri sendiri, lalu orang yang mirip dengan Anda, dan baru setelah itu Anda memiliki keberanian untuk mencintai seseorang yang berbeda? Karl Whitaker

Toleransi berasal dari kata Latin tolerare - untuk bertahan, bertahan, bertahan, membiasakan diri. Istilah ini digunakan di berbagai industri.

Mari kita bicara tentang toleransi dalam sosiologi. Ini adalah toleransi untuk pandangan dunia, gaya hidup, perilaku, dan kebiasaan yang berbeda. Sekarang ini telah menjadi batu sandungan bagi sejumlah besar orang.

Ada perasaan bahwa dunia terbelah dua justru karena toleransi. Ciri utama hidup berdampingan secara damai menjadi penyebab terjadinya peristiwa dan proses sosial politik yang sama sekali tidak damai.

Mengapa ini terjadi? Dan apa yang bisa dilakukan?

Ada banyak alasan untuk ini, tetapi terutama yang psikologis. Dasar dari kepribadian toleran terdiri dari:

- mencintai diri sendiri, - rasa batas, - Adopsi.

Dalam kesadaran, toleransi berwujud gagasan dan sikap. Hubungan ide-ide ini dengan cinta-diri, batasan-batasan dan penerimaan tidak selalu jelas, tetapi toleransi terhadap sesama tidak dapat ada tanpanya.

Seperti ide lainnya, toleransi menyebar dalam dua cara: pembelajaran dan kelahiran. Mengajarkan ide secara langsung tampaknya merupakan cara tercepat dan termudah. Paling sering, propaganda dan khotbah digunakan untuk ini. Apa yang terjadi jika toleransi dipaksakan dengan cara-cara intoleran seperti itu?

Toleransi yang tidak berdasar secara psikologis muncul. Yang mengarah pada diskriminasi terbalik, fanatisme sukarela dan keinginan untuk utopia sosial. Dan sekarang ide yang paling damai sudah mengarah pada korban dan ekses manusia. Semacam berbuat baik.

Inilah yang terjadi dengan penyebaran agama Kristen dan konstruksi komunisme. Toleransi menjadi sumber kehancuran, pemerataan dan depersonalisasi.

Warna menjadi lebih penting daripada kepribadian. Dalam lelucon dan film masa kecilku, si merah bertarung dengan si kulit putih. Sekarang toleran terhadap semua warna sedang berperang dengan kulit putih. Sebenarnya, jalan menuju neraka diaspal dengan niat baik.

Apa yang harus dilakukan dalam situasi ini?

Bekerja di atas dasar toleransi. Cintai dirimu sendiri, rasakan batasanmu dan terima dunia. Tetapi tidak cukup hanya memiliki ide dalam pikiran Anda, penting untuk belajar merasakannya secara emosional.

Jika toleransi tidak lahir dalam jiwa Anda di masa kanak-kanak atau tidak muncul di sana pada masa remaja, itu tidak masalah. Anda selalu dapat mulai bekerja pada diri sendiri. Psikoterapi dan pengasuhan anak yang toleran dapat membuat perbedaan.

Yang paling tak terduga dan paradoks adalah bahwa seseorang yang mencintai dirinya sendiri, merasakan batasan dan tahu bagaimana menerima dunia belum tentu toleran. Itu terjadi.

Direkomendasikan: